Bagi banyak orang, rindu atau kangen adalah sebuah harapan, yang ujungnya harus dengan pertemuan.
Hmmm…..
Tetapi, kangenku padamu jelas lain,
Ini adalah kangen yang sudah tertahan 15 tahun lebih lamanya,
dalam jejak yang hilang ditelan waktu…dan sekarang adalah pertemuan itu…
Bayangkan….15 tahun adalah waktu yang lama sekali, bukan?
Dan seringkali, lagu-lagu cinta mengingatkanku akan keindahan rasa kangen itu, yang menurut penyair Darmanto Jatman, kata “kangen” tak pernah punya padanannya. Ia sungguh indah dan memesona perasaan.
Yah, kangen. Kamu pasti pernah mengalaminya juga,
Dewa 19 membikin lagu “Kangen” pada tahun 90-an, saat kita masih culun dan belum pernah kenalan, tetapi kita satu atap di Maria Suci Diah Rinumpaka Niskala. Kini di tahun 2009, kangen itu muncul lagi… dalam keterpisahan Jogja dan Makasar, dalam jejak yang sudah ketemu telapaknya.
Dan menurutku ini wajar, karena aku manusia yang bisa dibuat bahagia oleh rasa kangen.
Kamu tahu, kenapa rasa kangen itu muncul begitu hebat akhir-akhir ini?
Yah, jawabannya adalah karena kamu telah berubah menjadi hujan…
yang membasahiku pelan-pelan,
kamu telah berubah menjadi embun, yang artinya kesejukan.
juga karena keramahan-keramahanmu yang mengalahkan perempuan mana pun
di dunia ini.
Percayalah, rasa kangen itu akan makin mekar dari hari ke hari….
Jogja, 15 Oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar