Jumat, 16 Oktober 2009

Sajak Virtual

Hidupmu terdistorsi digital-virtual

Nafas pagimu selalu tak henti diatur layar datar

Bangun tidur sudah ketik tombol

Air kencingmu kau tumpahkan di CPU sambil be-ol


Sambil memelototi garis dan gelombang,

lalu kau bilang:

“Aku berkembang di sini!”

Tapi kau tak tahu, apa yang terjadi di luar sana (?)

Kau selalu mencari aroma kontekstual di atas ini semua


Realitas kau ciptakan sendiri dari pikiranmu,

yang masih dibalut sarung,

yang masih dibingkai air liur


Kau memotong gelombang itu,

dan kau pun tertawa sendiri

“Apa-apa an ini…?”


Apalagi kau bukan sufi,

oleh karena itu kau tak suka yang imaterial

keseimbangan menjadi buronan bagi pencarianmu,

yang tidak sejati,

karena kau hanya mengurusi orang lain ketimbang dirimu sendiri…


mungkin juga pencarianmu terlalu banyak,

kebisaan, keinginan dan harapanmu terlalu melimpah,

yang kau lakukan terlalu fanatis dan ambisius

tapi kau tak sadar, kau telah dibius waktu dan keadaan.


pemikiran di masa mudamu sebenarnya nyaris sempurna

tetapi hampir semua ditelan angin dalam tongkrongan yang oral,

tak pernah jadi kertas, tak pernah jadi abadi,

tak pernah jadi konsumsi anak sekolahan atau masyarakat banyak…

itu sayang, karena amalmu hanya boomerang,

kau lempar dan kembali lagi padamu…

itu adalah “bom” bagi perjalananmu


virtual tidak bisa menciptakan apa-apa,

kalau kau tak percaya

bahwa teknologi adalah manusia itu sendiri….


Jogja, 20 Agustus 2009

Tidak ada komentar: