Hidupmu terdistorsi digital-virtual
Nafas pagimu selalu tak henti diatur layar datar
Bangun tidur sudah ketik tombol
Air kencingmu kau tumpahkan di CPU sambil be-ol
Sambil memelototi garis dan gelombang,
lalu kau bilang:
“Aku berkembang di sini!”
Tapi kau tak tahu, apa yang terjadi di luar sana (?)
Kau selalu mencari aroma kontekstual di atas ini semua
Realitas kau ciptakan sendiri dari pikiranmu,
yang masih dibalut sarung,
yang masih dibingkai air liur
Kau memotong gelombang itu,
dan kau pun tertawa sendiri
“Apa-apa an ini…?”
Apalagi kau bukan sufi,
oleh karena itu kau tak suka yang imaterial
keseimbangan menjadi buronan bagi pencarianmu,
yang tidak sejati,
karena kau hanya mengurusi orang lain ketimbang dirimu sendiri…
mungkin juga pencarianmu terlalu banyak,
kebisaan, keinginan dan harapanmu terlalu melimpah,
yang kau lakukan terlalu fanatis dan ambisius
tapi kau tak sadar, kau telah dibius waktu dan keadaan.
pemikiran di masa mudamu sebenarnya nyaris sempurna
tetapi hampir semua ditelan angin dalam tongkrongan yang oral,
tak pernah jadi kertas, tak pernah jadi abadi,
tak pernah jadi konsumsi anak sekolahan atau masyarakat banyak…
itu sayang, karena amalmu hanya boomerang,
kau lempar dan kembali lagi padamu…
itu adalah “bom” bagi perjalananmu
virtual tidak bisa menciptakan apa-apa,
kalau kau tak percaya
bahwa teknologi adalah manusia itu sendiri….
Jogja, 20 Agustus 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar